Apa yang ingi tau ?
  • +6285216153952
  • Jl. Soekarno Hatta, Desa. Kaduagung Timur, Kec. Cibadak, Kab. Lebak, Prov. Banten

Learning Concept Thursina Al Fatah

Metode Manhaji

Bahasa Arab menjadi kunci utama dalam mengkaji dan mempelajari al-Quran dan ilmu-ilmu keislaman. Namun dekimikan, bagi sebagaian orang belajar bahasa Arab masih dirasa sulit. Oleh karena itu, keberadaan metode yang efektif dan efsien menjadi kunci untuk mengatasi problematika tersebut dan metode manhaji datang sebagai solusinya.

Manhaji adalah suatu metode pembelajaran bahasa Arab, khususnya materi nahwu dan shorof yang prakts, aplikatf, inovatf, mudah, dan menyenangkan. Dua materi tersebut diracik dan digabung menjadi satu sehingga memudahkan bagi para pemula yang belum tahu bahasa arab berhasrat untuk menguasai bahasa al-Qur’an dan kitab-kitab (turats).

Metode Al-Muyassar

al-Muyassar merupakan sebuah metode pembelajaran tahfidz al-Quran dengan menekankan konsep talaqqi yang dikembangkan oleh Thursina Quran Center seebagai upaya untuk mempermudah dan mempercepat santri dalam menghafal dan muraja’ah al-Quran terutama untuk para santri yang masih mengalami kesulitan dalam menghafal. Metode ini terdiri dari 3 tahapan pokok yaitu murajaatul qarib, hifdzul jadid, dan at-tahdhir.
Metode ini menekankan pada:
  • Keterlibatan partisipasi guru dan santri secara aktif efektif.
  • Adanya kerjasama dan dinamika kelompok.
  • Integrasi kemampuan mendengar (audio) dan membaca (visual) santri.

Kelas Peminatan

Untuk mengembangkan minat siswa pada kemampuan akademik, maka dikembangkan kurikulum peminatan khusus. Siswa dipersilahkan memilih satu dari beberapa program peminatan khusus, program ini dilaksanakan di kelas VIII (delapan) pada semester satu dan dua. Pada program peminatan khusus ini diharapkan siswa handal pada salah satu kemampuan akademik yang mereka minati. Adapaun program pada peminatan khusus adalah Tahfidz al-Qur’an, Bahasa Arab, OlimpiadeMatematika, OlimpiadeSains, KaryaTulis dan Programer and Design.

Pembelajaran Berbasis Project (PBL)

Sebagai upaya untuk memberikan pendidikan yang holistic maka perlu dikembangkan proses pendidikan yang mampu menfasilitasi siswa untuk mampu berfikir interdisiplin dalam memecahkan sebuah masalah. Project Base Learning adalah sebuah proses pembelajaran yang menggunakan sebuah project yang terintegrasi dengan berbagai matapelajaran. Pada proses pembelajaran PBL siswa akan diberikan sebuah masalah dan melalui sebuah project siswa mampu menyelesaikan masalah tersebut. Project Base Learning dilaksanakan siswa selama 4 kali dalam kurun waktu tiga tahun dengan rincian sebagai berikut :

  • 3 (tiga) kali Group Project dilaksanakan di kelas VII semester II, Kelas VIII disemester I dan II
  • 1 (satu) kali Comunity Project dilaksanakan di kelas VIII diakhir semester II
  • 1 (satu) kali individul Project dilaksanakan di kelas IX sebagai ujian akhir kelulusan